- Material Katoda Inovatif dari Korea Selatan
- Elektrolit Padat Inovatif dari China dan Jerman
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya baterai Lithium-Sulfur pada penelitian pertama?
- Seberapa signifikan peningkatan kapasitas baterai Lithium-Sulfur dibandingkan baterai konvensional pada penelitian pertama?
- Berapa lama daya tahan baterai Lithium-Sulfur dengan elektrolit padat pada pengisian daya super cepat?
- Apa peran Yodium dalam elektrolit padat baterai Lithium-Sulfur pada penelitian kedua?
- Apa material utama yang digunakan pada katoda baterai Lithium-Sulfur dalam penelitian pertama?
- Potensi Masa Depan
Teknologi baterai terus mengalami kemajuan pesat, dan penelitian terbaru menunjukkan potensi besar baterai Lithium-Sulfur untuk merevolusi kecepatan pengisian daya. Dua studi independen, satu dari Korea Selatan dan satu lagi kolaborasi China-Jerman, telah menghasilkan temuan signifikan yang menjanjikan masa depan pengisian baterai yang jauh lebih cepat dan efisien.
Material Katoda Inovatif dari Korea Selatan
Sebuah tim peneliti dari DGIST Department of Energy Science and Engineering, Korea Selatan, dipimpin oleh Profesor Jong-sung Yu, telah mengembangkan material karbon yang diperkaya nitrogen untuk katoda baterai Lithium-Sulfur. Material ini, disintesis melalui reduksi panas dengan bantuan magnesium dari ZIF-8, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kinerja baterai. Baterai yang dihasilkan mampu mencapai kapasitas 705 mAh hanya dalam 12 menit pengisian daya, peningkatan 1,6 kali lipat dibandingkan baterai konvensional pada pengisian cepat. Struktur karbon unik ini memungkinkan penyerapan sulfur lebih tinggi dan kontak elektrolit yang lebih baik. Lebih lanjut, penggunaan nitrogen menekan perpindahan lithium polysulfide, sehingga baterai mampu mempertahankan 82% kapasitasnya setelah 1000 siklus pengisian-pengosongan. Penelitian kolaboratif dengan Argonne National Laboratory mendukung temuan ini.
Elektrolit Padat Inovatif dari China dan Jerman
Tim peneliti dari China dan Jerman telah mengembangkan elektrolit padat inovatif yang menyerupai kaca, terbuat dari campuran boron, sulfur, lithium, fosfor, dan yodium. Yodium berperan penting sebagai perantara transfer elektron ke sulfur, yang secara signifikan meningkatkan kecepatan reaksi elektroda. Hasilnya luar biasa: pengisian penuh hanya dalam satu menit, dengan daya tahan lebih dari 25 kali lebih lama dibandingkan baterai konvensional pada kecepatan pengisian yang sama. Bahkan pada kecepatan pengisian sedang, baterai ini mampu mempertahankan lebih dari 80% kapasitasnya setelah lebih dari 25.000 siklus pengisian-pengosongan, jauh melebihi baterai Lithium-ion konvensional yang hanya mampu mempertahankan 80% setelah 1.000 siklus.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya baterai Lithium-Sulfur pada penelitian pertama?
Baterai pada penelitian pertama, yang menggunakan material katoda karbon diperkaya nitrogen, mampu mencapai kapasitas 705 mAh hanya dalam waktu 12 menit pengisian daya.
Seberapa signifikan peningkatan kapasitas baterai Lithium-Sulfur dibandingkan baterai konvensional pada penelitian pertama?
Pada pengisian cepat, kapasitas baterai Lithium-Sulfur dalam penelitian pertama meningkat 1,6 kali lipat dibandingkan baterai konvensional.
Berapa lama daya tahan baterai Lithium-Sulfur dengan elektrolit padat pada pengisian daya super cepat?
Dengan pengisian daya super cepat (dari kosong hingga penuh dalam satu menit), baterai Lithium-Sulfur dengan elektrolit padat mampu mempertahankan kapasitasnya lebih dari 25 kali lebih lama dibandingkan baterai konvensional.
Apa peran Yodium dalam elektrolit padat baterai Lithium-Sulfur pada penelitian kedua?
Yodium berperan sebagai perantara transfer elektron ke sulfur, sehingga secara signifikan meningkatkan kecepatan reaksi elektroda.
Apa material utama yang digunakan pada katoda baterai Lithium-Sulfur dalam penelitian pertama?
Material utama pada katoda baterai Lithium-Sulfur dalam penelitian pertama adalah material karbon yang diperkaya nitrogen, yang disintesis melalui reduksi panas dengan bantuan magnesium.
Potensi Masa Depan
Kedua penemuan ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi baterai Lithium-Sulfur, membuka jalan menuju pengisian daya yang jauh lebih cepat dan daya tahan baterai yang lebih lama. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk komersialisasi teknologi ini, potensi manfaatnya sangat menjanjikan bagi berbagai aplikasi, mulai dari kendaraan listrik hingga perangkat elektronik portabel.